http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/284536_250145891669977_150684684949432_988321_5664257_n.jpg

Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat [21-22]

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvWnbeQCDyxlAi5dCIwYZr0aTKtmDlG0fEgOPr0E_eDAg8Q44v9bWTVKJcVWqC1WxI-5W0P4UrUIPcrIypkTqAu0_zkTj4vkM6_wHZWgRB7L4rgQmUSZxQILZR_iEG30GwBvw3c5rZUgs/s1600/ibnkathir.jpeg
قال تعالى:يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21} الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَآءَ بِنَآءًوَأَنزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ {22}

“ Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. (21). Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; oleh kerana itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, sedangkan kamu mengetahui “. (22). [al-Baqarah: 21-22]

Kaitan antara ayat ini dan sebelumnya

Bahawa ketika Allah menyentuh tentang orang-orang mukmin yang beruntung dan orang-orang kafir yang rugi, Dia Ta’ala menyentuh pula tentang kaum Munafiqin yang berada di antara posisi kedua golongan di atas, kemudian dengan cara iltifat (pengalihan), Dia Ta’ala menyeru seluruh mereka dengan ungkapan “an-Naas” (manusia) sehingga menjadi seruan umum bagi manusia semuanya di setiap tempat dan masa, dan memerintahkan mereka agar beribadah kepadaNya untuk menjaga diri mereka dari kerugian.

Tafsirannya

(21). (Yaa Ayyuhannaasu’budu rabbakumulladzi khalaqakum: Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu); disini, Allah mengkhususkan ni’matul khalq (nikmatNya yang dianugerahkan kepada manusia berupa penciptaan mereka-red) dan memperbanyak dalam menyebut anugerahNya tersebut atas mereka kerana seluruh nikmat-nikmatNya merupakan tindak lanjut darinya (ni’matul khalq). Nikmat tersebut merupakan sumber utama yang tanpanya tidak akan ada sesuatupun dari nikmat-nikmat tersebut. Demikian pula, orang-orang kafir mengakui bahawa Allah adalah al-Khaliq , sebagaimana dalam ayat: (Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:"Siapakah yang menciptakan mereka, nescaya mereka menjawab:"Allah"…, [QS. 43/az-Zukhruf:87] ) ; disini juga, Dia Ta’ala memperbanyak dalam menyebut anugerahNya atas mereka berupa sesuatu yang mereka sendiri mengakuinya dan tidak pernah mengingkarinya (Zub). 


(walladziina min qablikum la’allakum tattaquun: dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa); dengan menjadikan sesuatu yang dapat menjaga mereka dari ‘azab Allah, yaitu berupa keimanan dan amal yang shalih setelah meninggalkan kesyirikan dan semua kemaksiatan. (Ays)

(22). (alladzii ja’ala lakumul ardha firaasyaa: Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu) ; yakni tempat mereka memijakkan kaki dan menetap diatasnya. Dan juga menjadikan ( as-Samaa-a binaa-a : langit sebagai atap) ; seperti kubah yang dipasang di atas mereka dan atap rumah yang mereka tinggali, kemudian Dia Ta’ala memperbanyak dalam menyebut anugerahNya atas mereka berupa turunnya hujan dari langit. (fa-akhraja bihii minatstsamaraati rizqan lakum : lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu) ; 


yakni, Kami hasillkan bagi kamu berbagai jenis buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan agar menjadi sarana bersenang-senang untuk beberapa waktu. (falaa taj’aluu lillaahi andaada : kerana itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah) ; yakni, janganlah kamu menjadikan bagiNya sekutu-sekutu yang kamu sembah sebagaimana kamu menyembahNya. (wa antum ta’lamuun : padahal kamu mengetahui) ; bahawa sekutu-sekutu itu tidak menciptakan kamu, tidak menjadikan bumi sebagai hamparan, langit sebagai atap, serta tidak menghasilkan bagi kamu tetumbuhan. (Zub)

Petunjuk ayat

Diantara petunjuk kedua ayat diatas adalah:
• Wajibnya beribadah kepada Allah Ta’ala kerana ia (ibadah) merupakan ‘illat adanya kehidupan secara keseluruhan *
• Wajibnya ma’rifatullah Ta’ala ** (mengenal Allah Ta’ala) melalui asmaNya (Nama-namaNya) dan sifat-sifatNya
• Haramnya segala bentuk kesyirikan; syirik kecil, besar, yang nampak dan tersembunyi. (Ays)
* Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahawa beliau bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘wahai anak cucu Adam! Sungguh Aku telah menciptakan segala sesuatu kerana-Ku, dan Aku menciptakanmu juga kerana-Ku ‘; yakni untuk beribadah kepadaNya. Dalam al-Qur’anul Karim, Allah berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan bangsa jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku”. (Ays)

** sebab sejauhmana seorang hamba takut Kepada-Nya dan mencintai-Nya berkait dengan ma’rifatullah Ta’ala melalui asmaNya dan sifat-sifatNya. (Ays)
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatquran&id=12

0 comments

Leave a Reply

Copyright 2009 Simplex Celebs · All rights reserved · Designed by SimplexDesign