[Mulai dari ayat 6 surah al-Baqarah ini, kami mengambil bahan kajian tafsirnya dari padakitab “Zubdah at-Tafsîr Min Fat-h al-Qadîr” (selanjutnya di singkat; Zub) karya DR. Muhammad Sulaiman bin Abdullah al-Asyqar (yang merupakan ringkasan dari kitab tafsir “Fat-h al-Qadîr” karya Imam asy-Syawkany) sedangkan hal-hal yang kami anggap penting lainnya masih kami ambil dari kitab tafsir “Aysarut Tafâsîr li kalâmil ‘aliyyil Kabir” karya Syaikh Abu Bakar Jâbir al-Jazâ`iry –hafizhahullâhu Ta’ala-(selanjutnya di singkat; Ays)]
قال تعالى:إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ {6} خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَة ُُوَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُُ {7}
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman (6) Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka di tutup. Dan bagi mereka seksa yang amat berat (7)”.
Munasabah/kaitan kedua ayat tersebut dengan ayat sebelumnya
Ketika Allah Ta’ala menyentuh tentang orang-orang yang beriman, bertaqwa dan orang-orang yang mendapat hidayah serta keuntungan, Di a kemudi an menyentuh tentang orang-orang yang berbuat kekufuran, kesesatan dan mendapatkan kerugian . (Ays)
Tafsirannya
Ayat 6
Sesungguhnya orang-orang yang bersikap keras dalam mengingkari risalahmu wahai Muhammad, serta mengingkari juga ayat-ayat yang jelas yang engkau bawa sedangkan kebenaran bagi mereka sudah jelas di samping tidak adanya syubhat/kesamar-samaran, serta keyakinan mereka bahawa engkau adalah orang yang jujur ; (namun begitu) peringatanmu kepada mereka tidak akan bermanfaat sama sekali bagi mereka kerana mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka belaka. (zub)
Ayat 7
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ; Mereka tidak melihat adanya petunjuk, tidak mendengar, memahami dan mengerti.
Ibnu Jarir berkata: “ Sesungguhnya bila secara terus menerus dosa-dosa melekat di hati maka ia akan menutupnya rapat-rapat, dengan demikian tidak akan ada lagi jalan untuk menggapainya sementara tidak ada jalan keluar pula bagi kekufuran darinya.(zub)
Munasabah/kaitan kedua ayat tersebut dengan ayat sebelumnya
Ketika Allah Ta’ala menyentuh tentang orang-orang yang beriman, bertaqwa dan orang-orang yang mendapat hidayah serta keuntungan, Di a kemudi an menyentuh tentang orang-orang yang berbuat kekufuran, kesesatan dan mendapatkan kerugian . (Ays)
Tafsirannya
Ayat 6
Sesungguhnya orang-orang yang bersikap keras dalam mengingkari risalahmu wahai Muhammad, serta mengingkari juga ayat-ayat yang jelas yang engkau bawa sedangkan kebenaran bagi mereka sudah jelas di samping tidak adanya syubhat/kesamar-samaran, serta keyakinan mereka bahawa engkau adalah orang yang jujur ; (namun begitu) peringatanmu kepada mereka tidak akan bermanfaat sama sekali bagi mereka kerana mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka belaka. (zub)
Ayat 7
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ; Mereka tidak melihat adanya petunjuk, tidak mendengar, memahami dan mengerti.
Ibnu Jarir berkata: “ Sesungguhnya bila secara terus menerus dosa-dosa melekat di hati maka ia akan menutupnya rapat-rapat, dengan demikian tidak akan ada lagi jalan untuk menggapainya sementara tidak ada jalan keluar pula bagi kekufuran darinya.(zub)
غِشَاوَةٌُ ; maknanya adalah الغطاء iaitu penutup/penyumbat yang menutupi/menyumbat jalan sesuatu yang ingin di cegah agar tidak sampai kepadanya. (Ays)
عَذَابٌُ ; seksaan yang di rasakan sehingga menghilangkan kenikmatan dan kelezatan hidup. (Ays)
Ertinya : Allah Ta’ala memberitahu bahawa mereka tidak sedia untuk beriman. Sama ada wujudnya peringatan terhadap mereka atau tidak wujudnya (peringatan), sama sahaja di sisi mereka, kerana demikianlah sunnatullah pada mereka yang telah mengunci mati hati-hati mereka hingga tidak dapat memahami, dan pendengaran-pendengaran mereka hingga tidak dapat mendengar serta menyumbat/menutupi mata-mata mereka hingga mereka tidak dapat melihat. Yang demikian itu sebagai akibat daripada kesombongan, kebangkangan/keengganan serta kekerasan mereka dalam kekufuran. Oleh kerana itu, mereka layak/wajib mendapatkan azab yang amat dahsyat, untuk kemudian mereka dihukum dengan azab tersebut. Inilah hukum Allah Ta’ala terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikap keras sepanjang masa dan di setiap tempat. (Ays)
Petunjuk Ayat
Penjelasan mengenai sunnatullah terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikap keras (dalam kekufuran) bahawa Allah mengharamkan mereka untuk mendapatkan hidayah yaitu dengan tidak memfungsikan pancaindera mereka hingga mereka tidak dapat memanfaatkannya yang oleh kerananya pula mereka tidak beriman dan mendapat hidayah.
Peringatan terhadap sikap bersikap keras dalam kekufuran, kezhaliman dan berbuat kerosakan di mana hal ini akan mendapatkan balasannya yaitu wajib/layaknya mereka mendapat azab yang besar. (Ays)